Para penipu online akan terus beraksi tanpa memandang waktu, termasuk ketika tahun memasuki fase akhir jelang pergantian tahun. Mereka beraksi memanfaatkan momen akhir tahun yang biasanya dibarengi dengan diskon besar-besaran yang diberikan oleh para pelaku e-commerce, sebut saja Lazada, Zalora, Bukalapak, Tokopedia, dan masih banyak lainnya.
Untuk bebas dari penipuan online, mau tak mau para pengguna internet yang gemar berbelanja mesti mewaspadai situs-situs dan penjual yang mencurigakan. Beberapa situs jual-beli yang tak jelas asal-usulnya pun tak ketinggalan untuk latah memberikan diskon. Hal ini yang patut diperhatikan mengingat bahwa transaksi dengan situs tak jelas membuat urusan bisa semakin rumit. Barang tak kunjung datang, uang pun hilang.
Selain itu, ada beberapa orang yang mengambil untung dari margin yang ia beli. Sebagai contoh, Alfred membeli sebuah TV di Lazada dengan harga Rp2 juta dari harga normal Rp3 juta. Ia kemudian menjual lagi TV tersebut dengan harga Rp2,5 juta di Kaskus maupun Bukalapak. Hal tersebut tidak dilarang dan sah-sah saja. Alfred hanya disebut sebagai penjual kembali (reseller). Namun, yang perlu diwaspadai adalah penipu-penipu yang memiliki cara seperti Alfred, namun ternyata hanya untuk menjerat pengguna internet yang kepalang bernafsu dengan barang murah.
Di Kaskus hal seperti ini lumrah terjadi karena minimnya pengawasan dari pihak Kaskus sendiri mengingat bahwa mereka tidak menyediakan fasilitas rekening bersama yang resmi. Berbeda dengan Bukalapak--yang dikenal sebagai situs bebas penipuan online--yang menyediakan sistem rekening bersama dengan nama BL Payment System. Dibanding rekening bersama yang tidak dikelola secara resmi, BL Payment System jelas lebih baik. Mereka bahkan berani memberikan jaminan 100 persen uang kembali jika transaksi batal terlaksana.